Senin, 01 November 2010

sebuah renungan

assalamualaikum,,
muncul sebuah pertanyaan retoris yang agak mengganggu saya..
tentang dasar kita melakukan semua yang kita lakukan di dunia,,sudahkah yang kita lakukan ini benar-benar karena rasa cinta kepada Allah SWT,,ato hanya kita mengejar kesengan dunia saja?
mungkin terlalu naif rasanya jika kita berpikir bahwa kita hanya mengejar dunia saja,padahal seharusnya semua dilakukan dengan seimbang.
Terkadang terpikir kita dengan berbagai macam pekerjaan yang kita tekuni, berhasil mencapai itu semua karena nikmat dari siapa?
Lalu mengapa kita dengan segala kenikamtan yang telah Allah SWT berikan masih tidak mau bahkan menurunkan kualitas keimanna yang kita miliki..
Sungguh tidak adil rasanya,padahal Allah SWT memberikan semnua kenikamtan tanpa pandang bulu,,
Saat kita ditimpa masalah,ujian,cobaan,kesulitan kita selalu memohon diberikan kelapangan jalan kepada Allah SWT, tapi saat kita sudah memilki kelonggaran banyak dari kita yang tetap melakukan maksiat,tidak menjalankan perintah-Nya...
Salah seorang senior di Dimut pernah mengajarkan sebuah lagu yang katanya selalu dijadikan yel-yel saat beliau dan teman-teman akan berangkat ke masjid,berjudul sepohon kayu selain untuk meningkatkan kekompakan juga memilki makna yang sangat dalam,seperti ini:

Sebatang kayu daunnya rimbun
Lebat bunganya serta buahnya
Walaupun hidup seribu tahun
Kalau tak sembahyang apa gunanya
Walaupun hidup seribu tahun
Kalau tak sembahyang apa gunanya
Kami bekerja sehari-hari
Untuk belanja rumah sendiri
Supaya Allah menjadi sayang
Kami bekerja hatilah riang
Supaya Allah menjadi sayang
Kami bekerja hatilah riang

Kami sembahyang fardhu sembahyang
Sunat pun ada bukan sebarang
Hidup di kubur yatim piatu
Tinggallah seorang dipukul dipalu
Hidup di kubur yatim piatu
Tinggallah seorang dipukul dipalu
Dipukul dipalu sehari-hari
Barulah ia sadarkan diri
Hidup di dunia tiada berarti
Akhirat di sana sangatlah rugi
Hidup di dunia tiada berarti
Akhirat di sana sangatlah rugi 
 
subhanallah,sungguh dalam artinya...
untuk dapat menyeimbangkan urusan dunia dan akhirat bukanlah perkara yang mudah,,
tapi dengan niat yang tulus dan doa yang ikhlas,,insyaallah Allah SWT akan menuntun langkah kita semua,,semoga menjadi lebih baik dan bisa menjadikan apa yang telah terjadi kemarin sebagai pelajaran berharga,hari ini harus lebih baik dan hari ke depan yang harus jauh lebih baik lagi..

Jadi sebelum kita mencintai profesi kita,,apapun yang akan kita lakukan cinta terhadap Allah SWT adalah yang terpenting karena hal tersebut akan mendasari profesi yang kita lakukan tersebut,semoga Allah SWT senantiasa meridhoi setiap langkah yang kita lakukan..amin